Sabtu, 08 Oktober 2011

BURSA PETARUNG PILKADA BANTEN MEMANAS

MEDIA PUBLIK - SERANG - Para kandidat gubernur yang akan diusung parpol atau gabungan parpol sepertinya sedang menyusun kekuatan dengan mematangkan koalisi sebelum pendaftaran Juli mendatang.

Meski demikian, tiga kandidat yang berpeluang maju yakni Wahidin Halim (WH), Ratu Atut Chosiyah, dan Jazuli Juwaeni dipastikan sudah mengantongi parpol koalisi.

Meski belum melakukan kontrak politik, menurut informasi yang dihimpun wartawan Media Publik, petahana (incumbent) Ratu Atut Chosiyah menjadi kandidat yang paling banyak didukung oleh parpol.

Atut yang sejak awal mengantongi kursi Partai Golkar juga kemungkinan diusung oleh Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Ke­bangkitan Bang­­sa (PKB), PDI Per­jua­ng­an, dan Par­tai Bin­tang Re­for­masi (PBR). Meski de­mi­kian, baru Gerindra dan PBB yang me­nya­takan terbuka ikut mengusung Atut.

Sementara Jazuli Juwaini yang digadang PKS akan berkoalisi dengan PPP. Ke­mudian Wahidin sepertinya masih kuat dengan 18 kursi yang dimiliki oleh Partai Demokrat.

Ketua DPD Partai Golkar Hikmat Tomet tidak menampik maupun mengiyakan terkait koalisi tersebut yang akan di­bangun di Pilgub Banten ini. Kita sila­turahim berjalan terus dengan semua par­pol. Se­­mentara ini belum bisa di­umum­kan du­lu siapa saja parpol yang sudah diajak berkoalisi karena politik bisa saja berubah kapan saja,” kata Hikmat usai rapat dengan Menteri Perhubungan di gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (7/6).

Sementara pada Senin (30/5), DPP PDI Perjuangan mengumpulkan pim­pi­nan DPD Banten dan DPC se-Banten di kantor DPP PDI Perjuangan. Pada per­temuan ini tersirat PDI Perjuangan ingin memasang­kan Atut dengan Rano Kar­no. Terkait ke­inginan ini, Hikmat me­nyambut baik.

“Kenapa tidak, karena bagi Golkar yang pen­ting visi misi sama dan bisa memenang­kan, kita siap ber­koalisi,” tegasnya.

Meski demikian, Hikmat belum bisa meng­ungkapkan siapa kandidat wakil gubernur yang akan dipasangkan dengan Atut. Kata dia, sesuai rapat pimpinan DPD Partai Golkar Banten, keputusan kan­didat wakil gubernur diserah­kan ke­pada Atut.

“Gubernur dan wakil gubernur kan team work, jadi kita serahkan untuk mencari wakil ke Ibu Atut, bukan partai yang menentukan,” ungkapnya.

Nantinya, kata dia, Atut selaku ka­­der akan melapor ke DPD Par­tai Golkar siapa yang dipilih untuk mendampinginya. “Saat ini belum ada laporan karena Ibu Atut masih berkeliling untuk so­sialisasi. Golkar tidak bisa mengintervensi pilihan Ibu Atut,” tandasnya.

Menurutnya, setelah Atut me­nentukan kandidat wakil gu­ber­nur maka Partai Golkar akan segera mendaftarkannya ke KPU javascript:void(0)Banten. “Saat ini kan baru pen­daftaran calon independen. Kita jadwalkan awal Juli mendafar,” katanya.

Sementara PKS sudah me­mantapkan diri akan berkoalisi de­ngan PPP. Menurut Wakil Ke­tua DPW PKS Banten Mip­tahuddin, secara terbuka pi­hak­nya sudah yakin akan ber­koa­lisi dengan PPP untuk me­ngusung Jazuli Juwaini dengan wakilnya Ketua DPW PPP Banten Mar­diono. “Harapan saya, masih ada parpol lain yang berkoalisi de­­ngan PKS,” ujarnya.

Miptah meyakini masih ada par­pol yang bisa diajak bergabung dengan jargon Koalisi Keumatan ini. “Kita masih berkomunikasi, di antaranya dengan PKB, PAN, serta PBR. Jika parpol ini ikut ber­gabung, Koalisi Keumatan akan sempurna,” katanya.

Saat ini, Wahidin yang terpilih menjadi Ketua DPD Partai De­mo­krat Banten masih menunggu persetujuan kepengurusan dari DPP Partai Demokrat. Meski de­mikian, menurut Ketua DPC Par­tai Demokrat Tangerang Se­latan, Ivan Ajie Purwanto, ada ke­mungkinan pelantikan ke­pe­ngurusan DPD Partai Demokrat Banten dilanjutkan dengan dek­larasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung Partai Demokrat.

“Sekarang sedang pematangan per­siapan ke arah tersebut,” ujarnya.

Meski sudah mengantongi cukup syarat yakni 18 kursi, kubu Wahidin masih berkeinginan berkoalisi dengan parpol lain. “Kita terbuka dengan parpol yang akan berkoalisi menuju per­ubahan Banten,” kata orang dekat Wahidin ini.

Anggota DPRD Banten ini belum mau mengungkapkan siapa kandidat wakil gubernur yang pantas mendampingi Wa­hidin termasuk kemungkinan ber­sama Mulyadi Jayabaya. “Nanti beliau (Wahidin-red) yang berwenang mengumumkan. Perubahan akan datang,” ujarnya ungkapnya.

Ivan memprediksi Pilgub Ban­ten akan diramaikan oleh dua sampai tiga pasang calon. Meski de­mikian, ia memastikan Partai Demokrat siap berkompetisi jika Pilgub Banten hanya ada dua pasangan calon. “Akan lebih kompetitif jika Pak Wahidin ber­kompetisi secara sehat head to head dengan incumbent (Atut-red) di Pilgub nanti,” ujarnya.

Meski memiliki satu kursi di DPRD Banten, PBR telah me­ngusulkan dua nama ke DPP PBR yakni Atut dan Jazuli.

Me­nu­rut Sekretaris DPW PBR Ban­ten Babay Sujawandi, awal­nya tim penjaringan hanya me­minta rekomendasi satu nama yakni Atut ke DPP namun dikem­balikan ka­rena sesuai AD/ART harus ada dua nama.

“Kemudian kita me­ngusulkan Ibu Atut de­ngan Pak Jazuli Juwaini. Karena dua nama ini yang berkomunikasi dengan kita. Tapi saat ini belum me­nerima hasilnya. Masih me­nunggu, kuncinya di DPP,” ungkapnya.

Ketua DPW PKB Rahmat Abdul Gani berulangkali dihubungi na­mun yang merespons adalah ke­luarganya bernada perempuan. “Maaf bapak sedang keluar,” ujarnya sembari menutup sam­bungan telepon.

Sementara Sekretarisnya, Toni Fatoni Mukson yang berungkali dihubungi baik ditelepon mau­pun dikirimi pesan singkat tidak me­respons. Sambutan serupa ter­jadi pada Wakil Ketua DPD Partai Hanura Eli Mulyadi, tak me­­respons saat dihubungi.
Partai Gerindra sudah matang ikut mengusung Atut.

Menurut Sekretaris DPD Partai Gerindra Pro­vinsi Banten Sofwan Haris, rekomendasi DPP Partai Gerindra bulat mengusung Atut.

“Kita juga merekomendasikan agar me­milih Shaleh MT sebagai calon wakil, tapi memang belum ada respons,” katanya.

Ketua DPW PAN Provinsi Ban­ten Tubagus Luay Sofhani me­nya­takan bahwa pihaknya belum menyatakan dukungan secara formal kepada kandidat mana pun. “Kita belum mengirimkan re­k­omendasi calon ke DPP, tapi ko­munikasi masih jalan terus,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPP PAN Drajat Wibowo menyatakan, meski di tingkat pusat berkoalisi dengan Partai Demokrat, namun di Banten masih ada kemung­ki­nan berkoalisi dengan Partai Golkar maupun PDI Perjuangan.

“Prinsip kita masih sama seperti yang disampaikan Mas Drajat. Se­cara konkret (siapa yang akan di­usung-red), akan saya sampaikan seminggu lagi,” ujar Luay.

Pada bagian lain, DPW PPP me­man­dang spesial PKS serta Jazuli Juwaini. Menurut Ketua Tim Penjaringan DPW PPP, M Sayuti, pihaknya simpatik dengan PKS dan perlu ada tindak lanjut ke arah koalisi. “Apalagi jargon Koalisi Keumatan itu luar biasa. Kita mem­punyai platform yang sama menuju Banten religius,” ujarnya.

Meski demikian, kata dia, koalisi dengan PKS belum disetujui DPP PKS karena Tim Penjaringan diminta melakukan fit and proper test terhadap Atut dan Wahidin yang dijadwal sebelumnya tidak hadir.

Jadwal fit and proper test ter­hadap Atut dan Wahidin dijad­wal­kan pada 11 Juni mendatang.

“Supaya objektif, kita undang kem­bali Ibu Atut dan Pak Wa­hidin. Tapi kalau tidak berkenan ha­dir, ya tidak apa-apa,” tan­das­nya. (run/alt/ndu/team)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar