Saya cukup kaget dan heran atas pencekalan terhadap pengusaha batu bara yang oleh sebagian orang dianggap mengemplang harta kekayaan milik negara.Ada juga yang mengatakan mereka ini rakus alias serakah. Para pengusaha ini enggan membayar Royaltinya yang menunggak hingga trilyunan. lalu bagaimana dengan Restitusi..?
Pada kenyataannya siapa yang rakus....?
Saya tidak bermaksud untuk membela pengusaha Batu bara,tapi saya sangat tidak setuju jika mereka disebut rakus oleh sebagian kalangan media yang kebetulan bosnya tidak punya saham di usaha tambang tersebut.Media benar harus memberitakan tentang tidak dibayarnya royalti kepada negara tapi jangan malah terkesan menghakimi.hal ini jelas terlihat dari berbagai tayangan yang di buat dalam berbagai siaran.
Mestinya Media memberikan penilaian yang adil atau pihak yang diserang spt para pengusaha batu bara diberikan porsi yang berimbang dalam penyiaran.Mengingat besarnya peran media dalam menciptakan suatu opini publik maka kita harapkan media itu adil. Kita percaya bahwa pengusaha dan perusahaan Batu baranya punya salah tapi apa pemerintah kita juga benar atau tidak punya salah..?
Pemerintah dan pengusaha batu bara sama-sama salah atau rakus..!,sebab kami tidak hanya kehilangan hutan,bukit,gunung hingga satwanya akibat dari pertambangan ini.Pemerintah hanya ngambil pajak atau royalti dari ,sedangkan daerah kami hancur dan pembangunan yang kami peroleh dari CD community Development tidak seimbang dengan kerusakan yang kan kami pikul hingga anak cucu. Pajak kalian Ambil ,Royalti kalian Rebut lalu kami bagaimana...
Kami masih jadi penonton atas kehancuran ini ,kalian antara pengusaha dan pemerintah berebut royalti dan keuntungan ,tolong perhatikan kami.
Kami masih percaya pada pemerintah dan pengusaha tetap punya itikad baik pada kami,tapi tidak dapat hidup hnaya dengan percaya saja.Dikalimantan selatan kami kaya batubara tapi kami miskin akan berbagai infrastruktur.Banyak perusahaan tambang batu bara di Kalimantan diantaranya:
PT.ADARO INDONESIA,SIS,ARUTMIN,KPC,DLL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar