Senin, 19 Juli 2010

BBM LANGKA






Minyak Tanah langka dan jadi rebutan di Kabupaten Tabalong.

Terjadi adu mulut antar sesama pembeli minyak tanah yang lagi antre.Mereka berebut ingin lebih cepat mendapatkan minyak tanah dan terkadang lupa dengan cara mengantre yang benar hingga berakhir adu mulut.Untungnya petugas Satpam disana dengan sigap menenangkan suasana agar tetap terkendali. Peristiwa ini berlangsung dipangkalan minyak tanah yang berlokasi di desa Mabuun kecamatan Murung Pudak,Kabupaten Tabalong dan tepatnya tepatnya diseberang SBPU(Selasa,8 Juni 2010)

Mereka yang datang untuk membeli minyak tanah dipangkalan Mabuun ini datang dari berbagai wilayah sekitar.Ada yang datang dari berbagai desa dan kelurahan kecamatan Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak.Pada umumnya pembeli adalah para ibu rumah tangga dan pedagang kecil yang masih menggunakan kompor dari minyak tanah dalam usahanya.

Harga eceran minyak tanah mencapai Rp.5000.Kalau ingin mendapatkan harga yang lebih murah harus membelinya dipangkalan minyak tanah seperti di Mabuun.Di pangkalan ini harganya Rp.3750 per liter.Tetapi ditempat itu masyarakat harus antre dan pembelian dibatasi maksimum 10 liter per orang.Dan yang jadi masalah, pasokan minyak tanah tidak tersedia setiap hari kepangkalan tersebut. Pertamina tidak pernah memberikan alasan yang jelas dan rinci mengapa sampai terganggu pasokannya.

Kelangkaan BBM akhir-akhir ini mengakibatkan cukup meresahkan dan menyusahkan masyarakat.Pada minggu lalu saja BBM jenis Premium langka,padahal masyarakat Kalimantan Selatan sedang ada acara hajatan besar,yaitu pemelihan Kepala Daerah yang digelar serentak(2 Juni,2010).Kemudian itu di perparah lagi dengan langkanya BBM jenis minyak tanah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kecil. Hasil pantauan FN dilapangan Jika ,harganya tidak lagi merangkak naik tapi melompat tinggi.Bayangkan saja, harga ditingkat eceran yang biasanya Rp.5000 menjadi Rp.6000 hingga Rp. 8000 per liternya.

Pertamina dalam hal menyediakan pasokan BBM di Provinsi Kalimantan Selatan, dapat dikatakan lalai.Sebab,mestinya mereka jauh- jauh hari memperhitungkan stok jika pasokan terganggu ketika akan ada sebuah hajatan besar seperti PemiluKada yang digelar serentak.Tidak hanya masalah BBM saja, Listrikpun sering padam ketika menjelang Pemilihan Kepala Daerah.Kini jadi pertanyaan mau dibawa kemana masalah minimnya pasokan BBM seperti Minyak tanah yang saat ini terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar