Kamis, 11 Desember 2008

PEMILIH YANG CERDAS

HOW TO BE SMART VOTER ?



Memilih calon Pemimpin atau wakil rakyat itu tidak terlalu susah ,tapi tidak juga hal yang terlalu Gampang!

Bagaimana ciri pemilih yang cerdas?

Pemilih yang Cerdas Punya pertimbangan utama dalam menentukan pilihan,dan itu biasanya tidak bersifat emosional tapi rasional.Misalnya,tidak karena pertimbangan yang sangat pragmatis atau kepentingan sesaat saja seperti politik uang,berasal dari partai yang sama,ideologi yang sama ,dsb.

Ikatan Emosional,etnisitas,sukuisme/kedaerahan,primordialisme,kekeluargaan dll,tidak dijadikan acuan utama dalam menetukan pilihan tapi lebih didasari dari track record serta kemampuan dan moral (Ability and morality)yang akan dipilih.Misalnya bagaimana kemampuan dia dalam menawarkan berbagai program atau dalam bahasa yang paling mudah yaitu apakah calon yang akan dipilih punya jawaban atas permasalahan yang sedang dihadapi pemilihnya.Jadi Bukannya Saling berlomba-lomba bagi-bagi sumbangan atau uang yang ujungnya akan membuat kita lupa dari tujuan digelarnya Pemilu.

Masyarakat yang cerdas tidak mudah tertipu oleh suap/politik uang yang bisa menyamar sebagai sumbangan atau bantuan.Jurus ini dipakai oleh politisi Busuk dalam usahanya menjerumuskan pemilih sehingga lupa dan tak sadar jika itu adalah suap atau sogokan berkedok bantuan atau sumbangan...ah mendadak jadi dermawan ..!!!!????

Pemilih yang cerdas menghindari pesimistis yang sering ditiupkan oleh mereka yang tidak begitu memahami penting memilih pemimpin yang berkualitas. "Siapapun yang jadi pemimpin saya/kita tidak akan berubah atau tetap seperti ini" adalah ungkapan yang pesimistis yang tidak perlu didengar atau perhatikan sebab itu bisa merusak hati,akal sehat dan kecerdasan kita.

Politisi yang busuk tidak segan-segan meniupkan isu yang bisa membuat kita lupa bagaimana jadi pemilih yang cerdas..............namun itu akan kembali lagi pada perilaku pemilih(political behaviour) kita yang banyak sekali pertimbangan

Sangat Penting Sekali Jika Kita Memilih Seorang pemimpin itu(Wakil Rakyat) Punya Kemampuan (abilty) yang diatas rata-rata Demikian juga dengan Moral(morality) atau Akhlaknya.

Bagaimana Jika Seorang Wakil Rakyat yang tidak Punya Abilty(kemampuan)Bisa ikut mengerjakan atau membahas suatu permasalahan jika ia sendiri tidak punya kemampuan Dalam Hal pengetahuan/wawasan/ataupun dalam mencerna alias loadingnya Lambat alias lelet.Kalaupun Mampu mendengarkan atau mencerna berbagai masalah tapi ia tidak cepat tanggap dalam mencari solusi..

Dibawah ini kutipan tulisan saya dlm " Mimbar Jumat" B.post 29 Maret 2004 Judul"Membidik Pilkada Melalui Momentum Maulid Nabi" B.post

Kesalahan dalam menentukan pilihan atas seorang pemimpin, berbanding sejajar dengan lahirnya pemimpin yang salah, berikut juga dengan dampaknya

Peringatan Allah melalui Firman Nya: "Sungguh Allah memerintahkan kepadamu menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum antara manusia, hendaklah kamu menghukumnnya degan adil. Sungguh, alangkah indahnya peringatan yang Allah berikan kepadamu! Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS 4 An-Nisa: 58).

Bersambung...........


.


,



BERSAMBUNG.........................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar