Rabu, 27 Juli 2011

Nyanyian Rokhmin Dahuri

Oleh: Syahminan/Abau
Pemerhati masalah sosial politik

Rokhmin Dahuri, mantan Menteri Kelautan dan
Perikanan (DKP) sekarang menjadi `penyanyi' sekaligus `selebritis'
paling terkenal di Indonesia. Luar biasa! Ternyata ia punya
keberanian dan bakat terpendam yang tak mudah dibungkam.

Setelah masuk studio rekaman milik KPK, nama
Rokhmin Dahuri meroket dan menjadi buah bibir di masyarakat.
Nyanyiannya bagai anak panah menyerang ke segala arah. Bahkan sampai
meledak di pasaran.

Karena sangat populernya, ia selalu menjadi
berita utama di berbagai media. Hal ini membuat Rokhmin sering
diminta untuk memberikan berbagai keterangan dan klarifikasi,
terutama mengenai isi `lagu' yang dinyanyikannya. Umumnya, yang
ditanyakan adalah tentang lagu yang berjudul `Kemana Aliran Dana
DKP'. Lagu itu bercerita tentang uang yang mengalir ke segala
penjuru. Seperti lagu Bengawan Solo, uangnya mengalir sampai jauh
akhirnya kemana?

Dalam berbagai kesempatan, ia menjelaskan
isi dan makna lagu tersebut adalah sebuah fakta kehidupan yang ia
miliki. Melalui lagu itu, ia berharap ada pengakuan jujur dari
penerima aliran dana DKP.

Begitu populer dan kerasnya nyanyian Rokhmin
itu, maka sampai ke telinga elit politik. Dinding istana tak mampu
membendung nyanyian itu. Andil kalangan elit politiklah yang
menjadikan lagu/nyanyian Rokhmin menjadi populer bahkan superhit,
sebab mereka yang menjadi penggemar, pendengar, fans dan malah masuk
dalam lirik yang dinyanyikan.

Harapan Rokhmin Dahuri melalui lagunya itu
menjadi kenyataan. Pengakuan yang ia harapkan, akhirnya muncul dari
berbagai kalangan elit politik dan tokoh masyarakat seperti Amien
Rais, Sholahuddin Wahid, Hasyim Muzadi dll. Namun pengakuan tersebut
masih jauh dari yang ia inginkan, sebab masih banyak yang berkelit.

Nyanyian Rokhmin ini bisa membuat telinga
dan hati orang yang mendengarnya terbakar, karena menjadi sasaran
lagu itu. Namun, apabila orang itu mempunya jiwa besar tentu punya
hati yang dingin yang mampu memadamkannya dan kemudian meluncurlah
pengakuan yang tulus dari mulut mereka.

Memang kejujuran sekarang menjadi sesuatu
yang langka, apalagi di kalangan politisi. Hal ini pernah terungkap
dalam hasil survai litbang sebuah grup media beberapa hari lalu di
Metro TV. Menurut survai itu, sebagian besar responden mengatakan
politisi tidak jujur.

Masyarakat tentu berharap, nyanyian seperti
itu tidak dibungkam. Media massa pun akan sangat membantu, dengan
terus memberitakan semua fakta dari nyanyian seperti yang dibawakan
Rokhmin. Hal demikian akan membuat masyarakat menjadi lebih
mengetahui tentang apa yang telah dan sedang terjadi di negeri ini.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai
pemilik studio `KPK Record', kita harapkan terus mengambil penyanyi
yang lebih berbobot. Kalau pada `album' Rokhmin diberi label `Dana
Nonbudgeter DKP', maka pada album selanjutnya diberi label `Tidak
Tebang Pilih' atau `Tidak Pandang Bulu'.

Selamat kepada media dan KPK yang berhasil
membuat Rokhmin Dahuri bisa menyanyi dan terkenal. Jutaan pemirsa
dan pembaca dibuat kagum oleh keberanian Rokhmin menyanyikan lagu
kontroversial tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar