Rabu, 22 September 2010

Banjir Bandang di Tabalong Menelan 7 Korban Tewas

Warga Tabalong yang sedang melakukan liburan wisata riam di Kinarum disapu banjir bandang dan menewaskan beberapa remaja yang sedang mandi serta duduk-duduk diatas batu sungai.



Banjarmasin- HR

Sabtu(11/9/2010),Kejadian tragis telah menimpa warga Tabalong,Kalimantan Selatan.Warga masyarakat yang sedang merayakan lebaran dan berwisata ke aliran jeram Kinarum dikejutkan dengan datang banjir bandang hingga menelan banyak korban jiwa.Suasana gembira menyambut lebaran berubah menjadi suasana berkabung.

Menurut Seorang anggota TIM Sar dan BPK Tabalong yang dimintai keterangan HR bahwa data resmi jumlah korban berjumlah 7 orang.Dan menurutnya dari berbagai berita yang selama ini dikabarkan,baik cetak dan elektronik masih simpang siur ,karena hanya tidak mendapat data yang betul-betul valid dan resmi.

Hingga Selasa (14/9/2010),jumlah korban tewas yang ditemukan masih berjumlah 7 orang yaitu:Korban Tewas:

1. Sriprihatin (16) warga Desa Palapi
2. Muriani (16) warga Desa Palapi
3. Rianti (16) warga Palapi
4. Risna Iliyani (16) warga Desa Sulingan 5. Ahmad Muzakir (20) warga Desa Kapar.
6. Lutfi Diah Puspita Rini (17) warga Tanjung
7. Faridah (16) warga desa kabuau/pamarangan
Kesemua korban adalah warga Kabupaten Tabalong,dan pada Selasa (14/9/2010)pencarian korban ini dihentikan.Dan dari hasil pemeriksaan di RSUD Badaruddin Tanjung,korban tewas umumnya akibat hanyut/tenggelam dan benturan keras pada batu-batu yang ada di sekitar Riam Kinarum.


Menurut keterangan warga setempat,sebelum banjir bandang tersebut terjadi,didaerah pegunungan hujan lebat terjadi sejak dinihari hari hingga menjelang siang hari. "Sebelum air itu mencapai lokasi kejadian terdengar bunyi gemuruh serta seperti bunyi ledakan"kata warga setempat.

Eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) tanpa kendali didaerah Tabalong diduga menjadi penyebab utama banjir bandang atau air bah di Riam Kinarum ini."Potensi terjadi bencana hanya sebagian kecil yang faktornya dipicu karena alam itu sendiri, tapi penyebab terbesar adalah ulah manusia",kata Prof. Dr. Isril Berd,Pakar lingkungan dari Universitas Andalas,pada saat menjelang Hari Bumi beberapa waktu lalu(19/4/2010).

Di Kabupaten Tabalong memang terkenal sebagai daerah penghasil kayu(logging),perkebunan karet,sawit dan pertambangan Batu bara.Namun akhir akhir ini pertambangan batu bara dan perkebunan sawit semakin meluas didaerah ini.Contoh terbaru, adalah dengan disetujuinya Alih Fungsi lahan dari perkebunan sawit ke Pertambangan batu bara oleh pansus DPRD Tabalong walaupun melalui voting.


Warga Tabalong khususnya dan Kalsel umumnya berharap Pemerintah Kabupaten lebih bijak lagi dalam memperhatikan dampak lingkungan dari eksploitasi Sumber Daya Alam ( SDA) didaerah ini." Malapetaka air Bandang yang menewaskan warga Tabalong hendaknya jadi pelajaran yang berharga untuk semua pihak tentang pentingnya pengelolaan Sumber daya alam yang lebih bijak lagi"kata warga Tabalong yang tidak mau namanya disebutkan( SM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar