Jumat, 24 September 2010

PASOKAN BBM UNTUK KALSEL TERGANGGU LAGI

Banjarmasin,7 Juli 2010)
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak(BBM) jenis premium dan solar selalu terulang kembali di Kalimantan Selatan. Dalam tiga bulan terakhir,Mei,Juni, dan Juli 2010 ini pasokan BBM dari Pertamina kurang lancar ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).Sekarang ini saja diberbagai daerah kabupaten dan kotamadya di Provinsi Kalimantan Selatan, sering kehabisan stok persediaan premiun dan solar. Akibatnya antrean panjang hingga mencapai ratusan meter terjadi pada SPBU yang masih ada stoknya.

Akibat dari kelangkaan BBM jenis premium ini,masyarakat pengguna bahan bakar ini banyak yang jadi panik dan berebut membelinya di SPBU.Hal ini Kemudian diduga dimanfaatkan oleh para spekulan yang ingin meraih untung dari suasana tersebut. Harga bensin ditingkat pengecer yang ada disekitar kota Banjarmasin harganya melompat naik dari Rp. 5000 hingga Rp.6000.Menurut para pengecer, mereka terpaksa menaikkan harga bensin ,karena sulit untuk mendapatkannya.Selain harus antrean panjang dan lama,terkadang pihak SPBU tidak melayani pembeli dengan menggunakan jerigen,dan kalaupun melayani pembelian,harganya diatas Rp.4500 per liternya.

Purwantoro Setiabudi,Kepala depo atau Operation Head Pertamina Banjarmasin ketika ditemui wartawan Harian Rakyat, menjelaskan bahwa sebetulnya pasokan BBM jenis Premium sebetulnya cukup untuk Kalsel,hanya saja saat ini dikurangi untuk mengantisipasi terlambatnya kapal tanker pengangkut BBM ini tiba di Depo pertamina ,Banjarmasin.Ia menyatakan kelangkaan yang terjadi akibat masyarakat panik dan membeli premium tidak sesuai dengan kebutuhan atau berlebihan(rush).

Keterlambatan pasokan yang terjadi bukan akibat disengaja atau kelalaian manajemen Pertamina,tapi karena faktor alam,seperti tingginya gelombang laut yang mengakibatkan kapal tanker yang menggangkut BBM tidak dapat berlayar dengan cepat, atau tanker kandas akibat sungai yang dangkal,tandas Purwantoro Setiabudi.Menurutnya,kelangkaan akan cepat diatasi bila kapal tanker pengangkut BBM sudah bongkar dan mereka segera memasok ke SPBU-SPBU.

Pihak Pertamina silakan saja berdalih macam-macam,tapi kenyataan ini harus segera menjadi pusat perhatian untuk diperbaiki.Bila ini terus menerus terjadi,akan sangat mempengaruhi kehidupan sosial,politik dan ekonomi masyarakat Kalimantan Selatan.Kenyataan dilapangan,pasokan BBM dari Pertamina Banjarmasin tetap saja tidak cukup alias selalu kurang.Hal itu terlihat jelas dengan banyaknya SPBU yang tutup lebih cepat, akibat kehabisan stok bensin atau solar.

Sementara itu,naiknya harga Premium ditingkat pengecer terkait erat dengan naiknya harga beli premium mereka.Sebelumnya waktu tidak ada gangguan pasokan dari Pertamina,harga Premium yang mereka beli dengan jerigen adalah Rp.4600 per liter dan pengecer menjualnya Rp.5000 per liter.Tapi sekarang dibeberapa SPBU didaerah ini ada karyawan yang jadi operator pengisian menaikkan harganya.Hal demikian banyak dikeluhkan penjual eceran dan memaksa mereka menjualnya hingga Rp.5500 per liter.Kenyataan tersebut dihimpun wartawan Harapan Rakyat dari keterangan para pedagang eceran dibeberapa titik di kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar