Rabu, 22 September 2010

BBM LANGKA WARNAI PELANTIKAN GUBERNUR KALSEL



Pelantikan Gubernur dan wakil Gubenur Kalimantan Selatan disambut dengan kelangkaan BBM

Mendagri Gamawan Fauzi melantik pasangan H. Rudy Arifin dan H. Rudy Resnawan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan periode 2010-2015(Minggu,8/8/2010).Pelantikan gubernur dan wakil gubernur Kalsel ini berlangsung di Gedung Mahligai Pancasila, Jln. Soeprapto, Banjarmasin.
Ada kejadian yang menarik pada saat pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel dengan Pemilu Kada Kalsel beberapa waktu lalu.Kejadian menarik mengiringinya adalah kemeriahan motor dan mobil yang terpaksa antri panjang untuk mendapatkan BBM.Memang antrian panjang motor dan mobil hampir terlihat disetiap SPBU di Kalsel,bahkan melebar sampai ke wilayah Kalimantan Tengah( Kalteng).Beberapa bulan terakhir masyarakat Kalsel dan Kalteng sering dibuat susah,akibat minimnya pasokan BBM dari pihak Pertamina.

Sudah banyak alasan yang disampaikan pihak Pertamina ke berbagai media,diantaranya gangguan pengiriman akibat pengaruh iklim atau kedangkalan yang bisa mengkandaskan tanker pengangkut BBM.Masyarakat menduga ada permainan yang disengaja dengan tujuan menghemat cadangan BBM dengan mengorbankan kebutuhan mereka.Sebab menurut mereka menghemat BBM artinya menghemat devisa dan menghemat subsidi.Dan yang mereka sayangkan adalah mengapa ini terjadi diwilayah mereka secara berulangkali dan Provinsi yang ada dipulau jawa seperti Jawa Barat,Jawa Timur atau DKI Jakarta,tidak mengalaminya."Apa pemimpin didaerah seperti di Kalsel dan Kalteng tidak bisa mendesak Pertamina dan pemerintah pusat agar ada perbaikan distribusi BBM di sini",tutur warga.

Pertanyaan dari warga masyarakat tentang tata kelola BBM di Kalsel dan Kalteng,harus menjadi PR yang segera dijawab oleh kedua Gubernur yang sama-sama baru dilantik oleh Mendagri tersebut.Pemerintah Daerah mestinya punya kepekaan terhadap krisis BBM yang menimpa masyarakatnya dengan melakukan langkah-langkah nyata menuju pemulihan keadaan.Selama ini yang ditangkap oleh masyarakat hanyalah janji-janji atau wacana-wacana saja tanpa ada implementasi.Masyarakat berharap para pemimpin yang baru dilantik ini lebih memperhatikan mereka yang telah memilihnya.

Menurut Masyarakat,mestinya Pemerintah dan Pertamina mengetahui kalau setiap detik pertambahan kendaran bermotor pengguna BBM terus bertambah.Pertambahan itu seharus berbanding lurus dengan pasokan BBM ke masyarakat melalui SPBU-SPBU,namun yang terjadi tidak demikian,keluh warga."kami terpaksa beli lebih mahal kepada para pengecer ,hingga Rp 7000/liter bensin dari pada harus antri berjam-jam",kata salah seorang pengguna motor.

Menurut Pakar perminyakan dan Energi Prof.Kurtubi cadangan minyak Indonesia hanya cukup untuk 20 tahun kedepan saja.Sebab minyak terus disedot atau di ekploitasi dari kilang lama dan tidak ada ekplorasi untuk kilang yang baru.Prof.Kurtubi juga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak punya kebijakan dalam bidang energi.Melihat itu masyarakat dan pemerintah perlu lebih bijak lagi dalam pemakaian dan tata kelolanya(SM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar