Jumat, 24 September 2010

Ledakan Tabung Gas Untuk Kalsel

Banjarmasin.Bulan Ramadhan umat muslim biasanya memasak pada dinihari/subuh untuk menyiapkan santap sahur.Malang nasib H Rijani dan keluarga yang juga sedang meyiapkan santap sahur ,sebab tabung elpiji ukuran 12 kilogram yang seharusnya untuk membakar masakan,justru meledak dan membakar pemilik rumah dan keluarganya.

Akibat dari ledakan tabung gas 12 kilogram ini,rumah H. Rijani banyak mengalami kerusakan dan menyisakan puing-puing yang berserakan.Ledakan tabung gas ini menurut warga mencapai radius dua Kilometer.Korban dalam ledakan ini berjumlah 5 orang yaitu, H Rijani (50), Hj Mahrita (45) dan Khairul Zikri (11), Khairunisa atau Icha (7) dan Siti Nazwa Adinda (5) minggu(29/8/2010).


Kelima korban adalah warga di jalan Pasar Sabtu, Hulu Sungai Tengah/Barabai,Kalimantan Selatan.Dan untuk perawatan yang lebih intensif kelima korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Ulin Banjarmasin.H Rijani (50), Hj Mahrita (45) dan Khairul Zikri (11) ditempatkan diruang ICU lantai tiga RSUD Ulin Banjarmasin,dan Khairunisa atau Icha (7) dan Siti Nazwa Adinda (5) di ruang IGD.

Dari data dan laporan yang HR terima,Ledakan tabung gas 12 Kilogram tersebut diduga kuat akibat telah terjadinya kebocoran .Dugaan itu tabung gas itu bocor telah disampaikan oleh Kapolres HST, AKBP Joko Purwanto.Kapolres juga menyampaikan kepada masyarakat disana untuk lebih berhati dalam menggunakan kompor atau tabung gas.

Menurut warga ,keluarga korban telah mencoba menghubungi pihak Pertamina untuk meminta berbagai keterangan tentang ledakan gas 12 kilogram yang menimpa keluarga H.Rijani. Namun berbgai upaya pihak keluarga ini tidak berhasil.Menurut warga jika ledakan tabung gas 3 kilogram yang bersubsidi saja di santuni pihak Pertamina,masak yang 12 kilogram dilupakan.

Ledakan demi ledakan Tabung gas yang terjadi ditanah air selama ini,membuat Masyarakat Kalimantan Selatan cemas,sebab mereka katanya segera dipaksa beralih dari minyak tanah ke gas."Memang ada usulan dan wacana agar konversi dari minyak tanah ke gas ditunda dulu,sosialisasi harus lebih baik lagi agar kami betul-betul merasa cukup aman dan bukan korban bom tabung gas,"kata warga Kalsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar