Kamis, 16 Desember 2010

Proyek Tidak Transparan Berindikasi Korupsi

Pembangunan berbagai Infrastuktur dan Transparansi Anggaran Di Kalsel



“Papan Proyek itu sangat penting dan bukan hanya sebuah pelengkap dalam pelaksanaan sebuah proyek,sebab itu menunjukkan adanya transparansi dan menghindari KKN.Dinas atau Instansi terkait jangan sampai terkesan menutup-nutupi hak publik untuk mendapatkan informasi bagaimana negara menggunakan uang rakyatnya, serta perlu diingat bahwa anggaran pembuatan papan nama proyek tersebut selalu ada dalam kontrak manapun.Tidak boleh lagi ada atur-mengatur yang menyebabkan bangunan fisik yang nanti dibuat dengan biaya yang lebih mahal dan kualitas lebih rendah.,”Kata salah satu tokoh masyarakat.


Saat hujan lebat di Martapura Kabupaten Banjar,saya berteduh disebuah warung dan berbaur dengan masyarakat yang juga ikut berteduh.Setelah mengetahui ada Wartawan HR merekapun bertanya .”mengapa jembatan yang menyeberangi sungai Martapura atau di Jl.A Yani disebelah Pondok Pesantren Darussalam tak kunjung selesai,pak ?” Tanya mereka sambil menunjuk ke arah jembatan tersebut(8/11/2010).

Menurut mereka Pembangunan jembatan itu sudah lama dan dinilai tidak tidak beres.Dugaan mereka penyebabnya adalah tidak profesionalnya pelaksana proyek ini,terutama Dinas Pekerjaan umum Provinsi Kalsel.Saya hanya berusaha menjadi pendengar yang baik,dan tuduhan miring juga dialamatkan ke berbagai media,sebab menurut mereka bungkam dan tidak memberitakan berbagai dugaan kesalahan dalam pelaksanaan proyek pembangunan berbagai infrastruktur yang ada didaerah ini.

Mereka kemudian menyebutkan dua proyek pembangunan atau rehabilitasi jembatan di jalan Martapura lama lama tidak memasang papan proyek. Salah satu pembangunan atau rehabilitasi jembatan tersebut tidak dari jalan beton yang juga tidak selesai dan hanya dipakai untuk jemur ikan asin oleh masyarakat,padahal jalan disampingnya sangat rusak parah. Menurut mereka,karena tidak adanya papan proyek tersebut masyarakat jadi sulit untuk ikut serta dalam pengawasan.,sebab tidak jelas sumber pendanaannya.,”terkesan ada yang tidak beres dan ditutup-tutupi dan berindikasi korupsi,”kata mereka dongkol.

Ketika Hujan Reda, saya menyisir lokasi yang mereka sebut-sebut,dan menemukan fakta yang benar.Misalnya,seperti tidak selesai pembangunan Jembatan di Jl.A.yani dan tidak ada papan proyek pada Rehabilitasi jembatan di jalan Martapura Lama.


Semua pihak mesti berani mengadukan atau melaporkan jika ditemukan indikasi penyimpangan di berbagai pembangunan infrastruktur,terutama yang bersumber dari uang rakyat.”Kami siap membantu masyarakat untuk melaporkannya ke Kejaksaan,Polisi,KPK bahkan ke Pemberantasan Mafia Hukum,”kata salah satu tokoh masyarakat saat dimintai tanggapannya.Dan dari keterangan Ryadie,ia sedang mengumpulkan data-data yang valid berbagai indikasi korupsi di Kalsel,dan jika sudah lengkap akan ia serahkan ke aparat penegak hukum untuk segera ditindak lanjuti(10/11/2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar