MEDIA PUBLIK - SERANG - Para kandidat gubernur yang akan diusung parpol atau gabungan parpol sepertinya sedang menyusun kekuatan dengan mematangkan koalisi sebelum pendaftaran Juli mendatang.
Meski demikian, tiga kandidat yang berpeluang maju yakni Wahidin Halim (WH), Ratu Atut Chosiyah, dan Jazuli Juwaeni dipastikan sudah mengantongi parpol koalisi.
Meski belum melakukan kontrak politik, menurut informasi yang dihimpun wartawan Media Publik, petahana (incumbent) Ratu Atut Chosiyah menjadi kandidat yang paling banyak didukung oleh parpol.
Atut yang sejak awal mengantongi kursi Partai Golkar juga kemungkinan diusung oleh Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PDI Perjuangan, dan Partai Bintang Reformasi (PBR). Meski demikian, baru Gerindra dan PBB yang menyatakan terbuka ikut mengusung Atut.
Sementara Jazuli Juwaini yang digadang PKS akan berkoalisi dengan PPP. Kemudian Wahidin sepertinya masih kuat dengan 18 kursi yang dimiliki oleh Partai Demokrat.
Ketua DPD Partai Golkar Hikmat Tomet tidak menampik maupun mengiyakan terkait koalisi tersebut yang akan dibangun di Pilgub Banten ini. Kita silaturahim berjalan terus dengan semua parpol. Sementara ini belum bisa diumumkan dulu siapa saja parpol yang sudah diajak berkoalisi karena politik bisa saja berubah kapan saja,” kata Hikmat usai rapat dengan Menteri Perhubungan di gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (7/6).
Sementara pada Senin (30/5), DPP PDI Perjuangan mengumpulkan pimpinan DPD Banten dan DPC se-Banten di kantor DPP PDI Perjuangan. Pada pertemuan ini tersirat PDI Perjuangan ingin memasangkan Atut dengan Rano Karno. Terkait keinginan ini, Hikmat menyambut baik.
“Kenapa tidak, karena bagi Golkar yang penting visi misi sama dan bisa memenangkan, kita siap berkoalisi,” tegasnya.
Meski demikian, Hikmat belum bisa mengungkapkan siapa kandidat wakil gubernur yang akan dipasangkan dengan Atut. Kata dia, sesuai rapat pimpinan DPD Partai Golkar Banten, keputusan kandidat wakil gubernur diserahkan kepada Atut.
“Gubernur dan wakil gubernur kan team work, jadi kita serahkan untuk mencari wakil ke Ibu Atut, bukan partai yang menentukan,” ungkapnya.
Nantinya, kata dia, Atut selaku kader akan melapor ke DPD Partai Golkar siapa yang dipilih untuk mendampinginya. “Saat ini belum ada laporan karena Ibu Atut masih berkeliling untuk sosialisasi. Golkar tidak bisa mengintervensi pilihan Ibu Atut,” tandasnya.
Menurutnya, setelah Atut menentukan kandidat wakil gubernur maka Partai Golkar akan segera mendaftarkannya ke KPU javascript:void(0)Banten. “Saat ini kan baru pendaftaran calon independen. Kita jadwalkan awal Juli mendafar,” katanya.
Sementara PKS sudah memantapkan diri akan berkoalisi dengan PPP. Menurut Wakil Ketua DPW PKS Banten Miptahuddin, secara terbuka pihaknya sudah yakin akan berkoalisi dengan PPP untuk mengusung Jazuli Juwaini dengan wakilnya Ketua DPW PPP Banten Mardiono. “Harapan saya, masih ada parpol lain yang berkoalisi dengan PKS,” ujarnya.
Miptah meyakini masih ada parpol yang bisa diajak bergabung dengan jargon Koalisi Keumatan ini. “Kita masih berkomunikasi, di antaranya dengan PKB, PAN, serta PBR. Jika parpol ini ikut bergabung, Koalisi Keumatan akan sempurna,” katanya.
Saat ini, Wahidin yang terpilih menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Banten masih menunggu persetujuan kepengurusan dari DPP Partai Demokrat. Meski demikian, menurut Ketua DPC Partai Demokrat Tangerang Selatan, Ivan Ajie Purwanto, ada kemungkinan pelantikan kepengurusan DPD Partai Demokrat Banten dilanjutkan dengan deklarasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung Partai Demokrat.
“Sekarang sedang pematangan persiapan ke arah tersebut,” ujarnya.
Meski sudah mengantongi cukup syarat yakni 18 kursi, kubu Wahidin masih berkeinginan berkoalisi dengan parpol lain. “Kita terbuka dengan parpol yang akan berkoalisi menuju perubahan Banten,” kata orang dekat Wahidin ini.
Anggota DPRD Banten ini belum mau mengungkapkan siapa kandidat wakil gubernur yang pantas mendampingi Wahidin termasuk kemungkinan bersama Mulyadi Jayabaya. “Nanti beliau (Wahidin-red) yang berwenang mengumumkan. Perubahan akan datang,” ujarnya ungkapnya.
Ivan memprediksi Pilgub Banten akan diramaikan oleh dua sampai tiga pasang calon. Meski demikian, ia memastikan Partai Demokrat siap berkompetisi jika Pilgub Banten hanya ada dua pasangan calon. “Akan lebih kompetitif jika Pak Wahidin berkompetisi secara sehat head to head dengan incumbent (Atut-red) di Pilgub nanti,” ujarnya.
Meski memiliki satu kursi di DPRD Banten, PBR telah mengusulkan dua nama ke DPP PBR yakni Atut dan Jazuli.
Menurut Sekretaris DPW PBR Banten Babay Sujawandi, awalnya tim penjaringan hanya meminta rekomendasi satu nama yakni Atut ke DPP namun dikembalikan karena sesuai AD/ART harus ada dua nama.
“Kemudian kita mengusulkan Ibu Atut dengan Pak Jazuli Juwaini. Karena dua nama ini yang berkomunikasi dengan kita. Tapi saat ini belum menerima hasilnya. Masih menunggu, kuncinya di DPP,” ungkapnya.
Ketua DPW PKB Rahmat Abdul Gani berulangkali dihubungi namun yang merespons adalah keluarganya bernada perempuan. “Maaf bapak sedang keluar,” ujarnya sembari menutup sambungan telepon.
Sementara Sekretarisnya, Toni Fatoni Mukson yang berungkali dihubungi baik ditelepon maupun dikirimi pesan singkat tidak merespons. Sambutan serupa terjadi pada Wakil Ketua DPD Partai Hanura Eli Mulyadi, tak merespons saat dihubungi.
Partai Gerindra sudah matang ikut mengusung Atut.
Menurut Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Banten Sofwan Haris, rekomendasi DPP Partai Gerindra bulat mengusung Atut.
“Kita juga merekomendasikan agar memilih Shaleh MT sebagai calon wakil, tapi memang belum ada respons,” katanya.
Ketua DPW PAN Provinsi Banten Tubagus Luay Sofhani menyatakan bahwa pihaknya belum menyatakan dukungan secara formal kepada kandidat mana pun. “Kita belum mengirimkan rekomendasi calon ke DPP, tapi komunikasi masih jalan terus,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPP PAN Drajat Wibowo menyatakan, meski di tingkat pusat berkoalisi dengan Partai Demokrat, namun di Banten masih ada kemungkinan berkoalisi dengan Partai Golkar maupun PDI Perjuangan.
“Prinsip kita masih sama seperti yang disampaikan Mas Drajat. Secara konkret (siapa yang akan diusung-red), akan saya sampaikan seminggu lagi,” ujar Luay.
Pada bagian lain, DPW PPP memandang spesial PKS serta Jazuli Juwaini. Menurut Ketua Tim Penjaringan DPW PPP, M Sayuti, pihaknya simpatik dengan PKS dan perlu ada tindak lanjut ke arah koalisi. “Apalagi jargon Koalisi Keumatan itu luar biasa. Kita mempunyai platform yang sama menuju Banten religius,” ujarnya.
Meski demikian, kata dia, koalisi dengan PKS belum disetujui DPP PKS karena Tim Penjaringan diminta melakukan fit and proper test terhadap Atut dan Wahidin yang dijadwal sebelumnya tidak hadir.
Jadwal fit and proper test terhadap Atut dan Wahidin dijadwalkan pada 11 Juni mendatang.
“Supaya objektif, kita undang kembali Ibu Atut dan Pak Wahidin. Tapi kalau tidak berkenan hadir, ya tidak apa-apa,” tandasnya. (run/alt/ndu/team)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar