Senin, 05 September 2011

SURYA PALOH MUNDUR DARI PARTAI GOLKAR

MEDIA PUBLIK-JAKARTA. berpolitik di Golkar selama 43 tahun sudah tidak asing lagi bagi seorang Surya Paloh, boleh dikatakann saat ini di tubuh Golkar Surya Paloh merupakan seorang kader yang paling seniur.

"Dengan kesadaran, pemikiran, menjadi alternatif, supaya tidak confuse saya menyatakan mundur dari partai Golkar karena saya merasa sudah tidak diperlukan lagi, dan yang paling bertentangan dengan saya adalah di akibatkan perbedaan prinsip" ungkap Surya Paloh kepada wartawan kemaren Minggu 4/9.

Menurutnya, "Organisasi politik berperan sebagai penggerak social engineering dan harus berdiri atas kejelasan sikap dan arah perjuangan untuk membimbing rakyat, saya anti klimaks di Golkar, saya tengok di kaca tadi, wajah saya belum tua-tua banget. Golkar sudah bukan partai yang memerlukan saya. Sebaliknya saya juga, tidak ada memerlukan lagi Golkar," ucapnya.

Setelah keluar dari Partai Golkar, Surya mengaku akan fokus untuk mengurus Nasional Demokrat karena kata dia, hidup dalam kultur partai politik hanya menjadi alat legitimasi segelintir elit dalam memenuhi nafsu kekuasaan tanpa beralaskan kepentingan konstituenya.

"Yang pasti saya meneruskan masa pengabdian saya mengurus Nasional Demokrat dengan mengambil resiko ditinggalkan teman, dimusuhi negara dan itu menjadi referensi jatuh bangun dalam karir politik saya," paparnya.

Namun, saya juga menyadari sepenuhnya bahwa tidak semua golongan bisa menerima ide-ide perubahan, terlebih bagi kelompok yang sudah merasa nyaman dengan kondisi saat ini. "Sesungguhnya saya mengharapkan justru kepada semua para sahabat kawan, para simpatisan sebaiknya jangan mengikuti langkah saya. Saya memberikan hak kepada mereka untuk tetap berada di Golkar. Namun bila mereka memilih keluar saya tidak bisa apa-apa," ujarnya.

Dikatakanya, perjalanan 43 tahun bergabung dengan Partai Golkar dari jenjang paling bawah sampai posisi ketua dewan pembina merupakan sebuah perjalanan dan ikhtiar yang tidak mudah dicapai oleh kader-kader partai lainya. "Sejujurnya saya tidak pernah memikirkan untuk jadi Capres, masih panjang. Dari gelas ke bibir masih banyak yang akan terjadi," jelasnya.

Meski akan terfokus mengurus Nasional Demokrat, Surya mengaku tidak memiliki rencana apa-apa dengan bendera Nasional Demokrat apalagi untuk mencalonkan diri sebagai Presiden. Tapi Ia mengingatkan ada pemahaman yang salah tentang ormas Nasional Demokrat yang dianggap identik dengan parpol. "Nasdem adalah organisasi kemasyarakat, dan tidak melahirkan partai Nasdem," jelasnya.

Ditegakanya, Ormas adalah ormas dan Parpol Nasdem adalah Parpol. Tidak ada organisasi sub underbow. Jujur diakuinya, motor penggerak Partai Nasdem adalah aktivis dari ormas khususnya dari kaum muda.

"Pertanyaannya ke partai Nasdem, kenapa bikin mirip-mirip. Masalahnya bukan malu atau tidak. Sebuah kancah perjalanan bangsa tidak selamanya semu, kotor, manipulatif, ada partai yang bersih," tandasnya. (Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar