Senin, 03 Oktober 2011

IMBAS KEBAKARAN LAHAN GANGGU AKTIVITAS PENDIDIKAN


MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Dinas pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan mengimbau agar sekolah yang terkena dampak kabut asap untuk mengundurkan jam sekolah dari biasanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kalsel Herman Taufan, Senin (3/10) mengatakan imbauan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi antara dinas pendidikan kabupaten dan kota di Banjarmasin beberapa waktu lalu.

"Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti meningkatnya kasus penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada anak-anak dan kecelakaan lalu lintas akibat kabut asap cukup tebal, sekolah kami imbau untuk memundurkan jam belajar," katanya.

Memundurkan jam belajar, kata Herman, bukan berarti mengurangi jam belajar siswa, misalnya biasa masuk pukul 08.00 Wita dan pulang pukul 13.00 Wita, selama kabut asap masuknya menjadi pukul 09.00 Wita begitu juga dengan pulangnya menjadi pukul 14.00 Wita," katanya.

Sedangkan untuk sekolah yang tidak kena kabut asap, tambah dia, bisa belajar sebagaimana hari biasanya. Selain itu, siswa juga diminta untuk menggunakan masker saat turun sekolah terutama di daerah-daerah yang rentan terjadinya kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan.

Dalam beberapa hari terakhir, kabut asap kembali menyelimuti beberapa daerah di Kalsel, baik itu di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, kota Banjarmasin dan beberapa daerah lainnya. Selain kabut asap, beberapa ibu rumah tangga juga mengeluhkan "serangan" kelalatu bekas kebakaran lahan yang memenuhi halaman rumah warga. Sebagian kabut asap disebabkan oleh pembakaran hutan dan lahan yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar