Sabtu, 08 Oktober 2011

Reshuffle Kabinet Budaya SBY

MEDIA PUBLIK – JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki keinginan kuat untuk merampungkan seluruh proses dan tahapan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II pada pekan depan.

Adapun pengumuman mengenai postur baru Kabinet Indonesia Bersatu II wajah baru dijadwalkan jika tidak tepat dua tahun masa pemerintahannya, yaitu 20 Oktober mendatang, atau sebelumnya.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa, Sabtu (8/10), kepada beberapa wartawan di Jakarta, mengatakan, “pada periode itu, ada tiga tahapan yang akan segera dilakukan oleh Presiden Yudhoyono. Mulai dari pertemuan dengan pimpinan partai politik pendukung koalisi, pemberitahuan kepada mereka yang akan diganti atau digeser dan pemanggilan calon menteri," ungkap Daniel.

"Ketiga proses itu saya kira akan simultan dilakukan oleh Presiden Yudhoyono pada pekan depan hingga sebelum 20 Oktober," tambah Daniel.

Menurut Daniel, dalam kocok ulang kabinet itu, Presiden Yudhoyono sepenuhnya mengendalikan seluruh proses reshuffle kabinet bersama Wakil Presiden Boediono. "Sebab, Presiden Yudhoyono sangat mengetahui bahwa sisa tiga tahun pemerintahannya adalah pertaruhan dan perjanjiannya dengan rakyat yang memilihnya," jelas Daniel.

Oleh karena itu reshuffle kabinet menjadi keinginan Presiden Yudhoyono dan juga sekaligus keinginan rakyat yang memilihnya. "Reshuffle kabinet kali ini menjadi sesuatu yang personal bagi Presiden dan juga emosional," lanjut Daniel lagi.

Aspihani Ideris Direktur Eksekutif Lembaga Pemerhati Masyarakat (LEMPEMA) menanggapi “Reshuffle Kabinet merupaka budaya yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama dia menjabat sebagai orang nomor wahid di NKRI ini”. Ungkapnya, Sabtu (8/10) ketika di hubungi di minta tanggapannya oleh wartawan Media Publik via telpon.

“Saya lihat selama pemilihan menteri tersebut SBY kurang cerdas dalam menempatkan pembantu-pembantunya itu, buktinya ada beberapa penempatan menteri yang bukan dari latar pendidikannya, nah dari situlah pada akhirnya menteri-menteri itu tidak bisa dengan baik menjalan tugas dan pungsinya” kata Aspihani.

Ditambahkannya “Coba SBY dalam penempatan seorang menteri itu jangan melihat dari sisi politiknya saja, lihatlah orang-orang yang benar-benar senior menguasai bidang-bidang yang di embannya, kan di Indonesia ini sangat banyak putra-putra terbaik yang benar-benar cerdas dan memiliki kualitas yang tinggi untuk mengemban tugas seorang menteri tersebut, itupun kalau pak SBY mau negeri kita ini maju”. Ungkapnya.

"Selain itupula imbas dari seringnya bongkar pasang menteri mengakibatkan masyarakat tidak begitu mengenal nama-nama para menteri tersebut, bahkan para pelajarpun tidak begitu hafal nama-nama menteri yang ada ini, tidak seperti zamannya orde baru 80 persen pelajar hafal nama-nama menteri kabinet di Indonesia ini." kata Aspihani Ideris.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa jelang detik-detik reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II, menegaskan bahwa partainya tersebut kini sedang tidak mempersiapkan calon menteri yang akan diajukan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Enggak perlu ada yang dipersiapkan," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa, saat ditemui di acara resepsi pernikahan anak Menkominfo Tifatul Sembiring di TMII, Jakarta, Sabtu (8/10).

Menurut Hatta, rencana reshuffle termasuk kabar yang marak belakangan ini mengenai pergantian Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh serta Menteri BUMN Mustafa Abubakar merupakan hak prerogatif Presiden SBY dan itu urusan Pak Presiden," tegas Hatta.
Disinggung mengenai PAN yang yakin tidak akan di reshuffle dari KIB Kabinet Indonesia Bersatu, Ketua Umum PAN ini hanya tertawa. (Team)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar